“ Ya mas ?”.
“ Lun, hari ini ada kelas ?”.
“ Ntar malam ada, satu jam doank sih kenapa mas ?”.
“ Ada kabar baik nih, tapi mas mau sampein langsung ke kamu “.
“ Kabar baik apaan sih mas ?”.
“ Ada deng, makanya ntar mas jemput kamu di kampus kebetulan hari ini mas nggak ada kelas “.
“ Ihh.. mas jangan bikin penasaran gitu donk “ kata Luna .
“ Hehehe.. sampe ntar malam ya, dahhhh!!”.
“ Mas Fahri!!” panggil Luna tetapi yang membalas malah nada tuuutt..tuuutt..” Ahh mas Fahri bikin penasaran aja nih “ Luna mencoba menebak-nebak ada apa . Dan tiba-tiba ia kepikiran dengan interview waktu itu dikantor mas Fahri bekerja . Mas Fahri, lengkapnya Fahri Mahardika dan ia adalah tetangga dua rumah dari rumah Luna sekaligus kakak kelas Luna di SMU . Waktu Luna kelas satu mas Fahri kelas tiga . Mas Fahri juga kuliah kelas malam di universitas yang letaknya tidak jauh dari universitas Luna . Ia mengambil jurusan advertising dan sudah dua tahun bekerja di Dunan Advertising . Karena Luna juga berminta mengambil jurusan advertising jika saatnya penjurusan nanti maka ia menerima tawaran mas Fahri yang mengatakan bahwa ada posisi untuk asisten creative head . Kebetulan creative head yang lama naik pangkat dan ada penggantinya , dan asisten yang lama resign karena menikah . Maka mereka sedang butuh asisten baru untuk creative head baru mereka juga . Seminggu lalu Luna menjalani test dan interview di kantor Dunan Advertising.
“ Jangan-jangan ada hubungannya sama interview itu, ya tuhan semoga aja jawabannya iya gue diterima di kantor itu “.
“ Woyy!!” seorang gadis berpakaian modis dan rambutnya dicat highlight coklat mengagetkan Luna.
“ Apaan sih Pop ?”sungut Luna.
“ Lo kenapa sih ngomong sendiri kayak begitu, kayak orang stress aja “ Luna menguncir rambut coklatnya yang alami itu .
“ Gue lagi senang, udah deh lo ngerusak kesenangan gw aja Pop “.
“ Gue tuh nyamperin meja lo bukan karena nggak ada sebab little lady “ kata Poppy sabar . Itu adalah panggilan dari teman-teman kantornya . Little lady karena dia paling kecil umurnya di kantor . Dia baru berumur 19 tahun. “ Mana artikelnya VJ Jemma, mbak Louise mau lihat “.
“ Oh iya, tinggal di print aja kok “ Luna mengecek kabel print yang sudah terhubung dengan laptopnya lalu mengklik print . Terdengar bunyi-bunyi sedang mencetak di mesin print .
“ Memangnya lo senang kenapa ?” Tanya Popy jadi penasaran .
“ Ada deng “ Luna nyengir.
“ Pelit lo!!”.
“ Hehehe.. aduhh kakak Popy jangan marah donk ntar deh Luna kasih tahu kalau udah pasti” si Popy mendelik karena dipanggil kakak . Poppy itu anak bungsu dikeluarganya dan dia yang pertama kaget saat tahu Luna anak sulung .
“ Serius lo anak sulung !!” katanya melotot . “ Sikap lo manja plus childish gitu mana mungkin anak sulung, nggak bisa menjadi teladan “.
“ Yee… childish sama manja gue bisa terima tapi nggak bisa menjadi teladan, enak aja “ sungut Luna saat itu . Tetapi semua orang pasti mengatakan demikian ( maksudnya nggak nyangka kalau Luna anak sulung padahal sikanya childish dan manja gitu ) .
“ Nahh.. nih artikelnya kakak Popy “.
“ Stop panggil gue kakak !!” katanya sambil mengambil artikel Luna dan berlalu , Luna nyengir kuda .
Pukul delapan kelas Luna selesai dan iapun keluar dari kampus , kampus tidak sepi meskipun malam karena banyak juga beberapa orang dewasa yang sudah bekerja demi mendapatkan title lebih baik agar bisa mendapatkan pekerjaan lebih baik memilih kuliah di jam malam dan siang harinya bekerja . Luna berjalan kearah parkiran karena tadi mas Fahri sms katanya menunggu di parkiran . Dan tampak juga jazz biru mas Fahri .
“ Haiii adikku, gimana kuliahnya ?” Tanya mas Fahri .
“ So far so goodlahh mas, semester dua ini “ jawab Luna . Mas Fahri memang sudah menganggap Luna seperti adiknya sendiri karena mas Fahri tidak memiliki adik perempuan, ia anak sulung dan punya adik lelaki yang kini berada di semester satu dikampus yang sama dengan Luna .
“ Pergi sekarang?”.
“ Kemana ?”.
“ Kita makan ditempat biasa aja, sekalian mas sampein kabar baiknya “.
“ Ok deng, traktir yahhh!!!”.
“ Iya “ Fahri mengelus puncak kepala Luna . Perlakukan yang sangat manis sekali bagi Luna, apalagi Luna selalu berharap punya abang atau kakak jadi kehadiran mas Fahri sangat mengisi kekosongan yang dialami Luna itu .
Luna dan mas Fahri makan di warung tenda tempat biasa mereka makan . Makanan yang dijual disitu juga enak dan mereka sudah akrab dengan pemiliknya . Dan warung tenda itu tidak jauh dari kompleks tempat tinggal mereka . Luna menyantap nasi liwetnya dengan lahap dan mas Fahri juga melahap nasi ayamnya dengan lahap .
“ Kabar baiknya apaan nih mas ?” Tanya Luna setelah menyeruput orange jusnya .
“ Mas rasa kamu udah bisa tebak “.
“ Kayaknya sih begitu, tapi Luna nggak yakin abisnya waktu tes Luna ragu jawaban Luna benar dan interviewnya Luna juga nervous siapa tahu jawaban Luna ngawur dan nggak nyambungkan” jawab Luna cemas.
“ Hehehe.. tenang aja lagi Luna” kata mas Fahri . “ Kamu sudah bisa mulai kerja nanti tanggal 7 Mei “.
“ 7 Mei, wahh.. pas banget itukan angka kesukaan Luna”.
“ Pas banget ya “.
“ Seriuskan mas?”.
“ Seriuslah, masa mas bercanda “.
“ Asikkk!!!” ceria Luna . “ Kalau gitu Luna yang traktir deh “.
“ Ehh nggak usah, ntar aja pas gaji pertama kamu “
“ Benar juga ya , oke..oke.. ingatin Luna ya mas “ mas Fahri manggut-manggut aja .
Pulang dari makan dengan mas Fahri Luna girang bukan main dan menyanyi-nyanyi bahagia .
“ Kenapa lo kak ?” Tanya Starla yang sedang duduk didepan televisi .
“ Mama sama papa mana ?”.
“ Dikamar “ Luna segera berjalan kearah kamar mama papanya dan mengetuk tidak sabaran ingin memberitahu kabar bahagia ini .
“ Iya sebentar “ jawab mama lalu membuka pintu .
“ Mama !!” Luna menyergap mamanya didalam pelukan . Papa ikut menghampiri mereka .
“ Ada apa Luna ?” Tanya papa .
“ Kakak udah beneran gila kali pa “ jawab Starla dari sofa tempat ia duduk sambil menonton televisi .
“ Ma, pa, Luna diterima di kantornya mas Fahri “ mama sama papa terdiam sesaat lalu senyum terkembang .
“ Yang benar sayang ?” Tanya mama .
“ Iya donk “.
“ Wahhh.. papa senang dengarnya “.
“ Makasih papa sayang “ Luna gantian memeluk papanya .
“ Serius lo kak keterima ?” Starla mendekat .
“ Yoyoiii adikku Starla Sagitarea miss blabbermouth “.
“ Cieee.. keren..keren akhirnya lo kerja di perusahaan periklanan berkelas juga “.
“ Gue juga nggak nyangka, yahhh.. namanya rezeki memang tuhan yang mengatur kalau tuhan bilang Luna akan kerja di Dunan Advertising maka nggak akan ada yang bisa menghalangikan “ mama dan papanya mengangguk .
“ Kapan mulai kerjanya ?” Tanya papa .
“ Tanggal 7 Mei pa, kan nanti tanggal 1 Luna udah nggak kerja lagi di Teen Mode, Luna udah siapin surat resign tinggal diserahin aja ke tante Laura “.
“ Bagus deh, jadi kamu bisa berkreasi sesuai dengan kemamapuan kamu “.
“ Pastinya ma, tapi sulit juga sih ma apalagi Luna multi talented “ Luna mengerling Starla membuat Starla sebal . Dibandingkan Starla , Luna memang lebih banyak memiliki keahlian . Ia jago dance secara dulu mantan cheerleaders dan dancer di SMU . Ia juga dulunya adalah paskibrakan tingkat kota dan bakat menurun dari mamanya pastinya , desain pakaian .Semua itu dibuktikan dengan beberapa piagam dan tropy dikamarnya . Dan Starla , dia lebih cenderung ke sisi olahraga yakni volley selain itu tidak tahu ( belum diketahui sebenarnya ). Tetapi kalau dilihat-lihat sepertinya Starla ingin jadi model karena hobby banget jalan lenggak-lenggok seolah-olah lantai rumah dan jalan aspal itu catwalk .
“ Mulai deh !!” kata Starla .
“ Oh iya, nih gue ada sesuatu buat lo “ Luna merogoh tasnya dan mengeluarkan bindernya dan mengambil foto Jemma yang bertanda tangan . “ Nih buat lo “ Starla bengong dan tidak bisa bicara .
“ Lo nggak ngibulin guekan kak ?”.
“ Kenapa sih?” Tanya mama .
“ Memangnya itu foto siapa ?” Tanya papa pula .
“ VJ Jemma pa, idolanya si Starla dan Luna berhasil nyolong fotonya dikamar Starla dan minta VJ Jemma tanda tanganin “ bangga Luna .
“ Yang benar ?” mama dan papa takjub.
“ Kak Lo nggak ngerjain gwkan ?”.
“ Yaelahhh.. ini anak keterlaluan banget, kalau nggak percaya ntar tanggal 1 lo beli edisi barunya Teen Mode dan buka halaman …mmhh.. pokoknya rubric ‘ sosok Teen this mounth ‘. Itu ada artikelnya Jemma dan penyuntingnya gue “.
“ Itu edisi terakhir kamu kerja disitu sayang ?” Tanya papa .
“ Iya pa, aku senang deh , sedih juga sihh musti pisah sama teman-teman tapi… nggak apa-apa deh yang penting Dunan Advertising I’m coming “ seru Luna semangat .
0 comments:
Post a Comment