Wednesday 10 August 2011

Miss Childish, Miss Blabbermouth, Mr.Funny and Mr.Funny

Kamar dengan luas 4x4 m itu rapi dan nyaman, cat dinding putih berada disisi kanan dan kiri tembok sementara tembok dimana kasur empuknya berseprai putih bunga edelweis tersender berwarna hitam . Dua sisi hitam dan dua sisi lainnya putih . Kamar itu didominasi warna hitam dan putih, gorden jendela putih, lemari pakaian terbuat dari kayu hitam berpelitur mengkilat . Didepan kasurnya ada sofa duduk yang panjangnya semeter dan dinding didepannya berwarna hitam dengan cermin vintage berwarna putih yang dibawahnya terdapat meja kecil dengan lemari kecil yang diatasnya terdapat peralatan pembersih muka, bedak baby, sisir,deodorant,body lotion,parfume dan beberapa lainnya . Ada foto-foto seorang gadis berponi imut dengan senyuman manis dibeberapa dinding . Dan diisi beberapa poster Harry Potter, Logan Lerman si Percy Jackson, Zac Efron alias Michale O’donnel di 17 again , Lee Min Hoo si Gu jun Pyo, Rain, Edward Cullen( beneran Edward Cullen karena ternyata sigadis mengagumi sosok Edward bukan Robert Pattinsonnya). Dan diatas kasur berseprai putih itu, gadis berambut panjang itu berbaring telungkup sambil memandang layar laptopnya . Akun microsoft word didepan matanya masih kosong, tangannya mengetuk-ngetuk pelan pada keyboard laptonya . Ia meniup poninya hingga terkibas .
“ AAAAAAaaaaaa!!!” pekiknya .
“ Luna!!!”.
“ Kakak!!” mama dan adik perempuannya serentak membalas pekikannya .Luna berbalik dan menatap langit-langit kamar .
JEGREGG!!! Pintu kamar dibuka secara tiba-tiba membuat ia kembali menelungkup untuk melihat pintu yang berada satu setengah meter dari cermin vintagenya .
“ Woyyy kak, lo tuh kebiasaan banget ya “ semburnya sambil bertolak pinggang . “ Kalo stress jangan ngajak-ngajak donk, stress sendiri aja “.
“ Berisik lo, kalo masuk ketok pintu dulu kenapa ?” sungut Luna. Gadis berambut bob dengan kulit kuning langsat sedikit coklat itu melipat kedua tangannya memandang geram. Meski kakak adik namun Luna dan adiknya Starla tidak mirip dari segi kulit . Mereka hany mirip jika sedang senyum saja . Starla mewarisi kulit sang ayah , Starla kini berusia 16 tahun dan berada dikelas 2 SMU . Tetapi sikapnya jauh lebih dewasa begitu juga gayanya . Menurut Luna si Starla dewasa secara fisik saja . Dan cara bicaranya kadang suka menggurui Luna seakan dia lahir sebelum Luna saja, hal itulah yang membuat Luna sering sebal pada Starla .
“ Lo kenapa lagi sih kak ?”.
“ Gue pusing, liat muka lo makin pusing gue “.
“ Yaelahhh.. pusing kenapa lagi, tugas lo nggak selesai ?”.
“ Jangankan selesai, mulai aja belum” Starla geleng-geleng kepala menyebalkan .
“ Kak..kak, lo tuh udah gede masalah kayak begitu aja pake teriak-teriak segala ntar dikira keluarga kita nyeludupin Tarzan “.
“ Bawel banget sih lo, suka-suka gw donk ini kan juga rumah gw jadi suka-suka gw “.
“ Tapi gw juga tinggal disini, jadi lo mengganggu ketentraman gw sebagai salah satu penghuni rumah ini “.
“ Hhhh.. bacot lu nyerocos melulu” sebal Luna beranjak dari kasur menuju Starla dan mengusirnya keluar lalu mengunci pintu dan menuruni tangga . Luna sebal banget sama Starla, semenjak itu anak dapet ( menstruasi maksudnya ) lagaknya udah kayak yang paling tua dirumah ini . Cara bicaranya sok dewasa, cara berpakaiannya juga begitu malah kadang terkesan feminine padahal kalau dilihat dia itu aktif olahraga , buktinya dia salah satu tim volly sekolahnya . Suka mengomentari gaya dan sikap Luna . Tiada hari tanpa memprotes dan mengomentari kakaknya sendiri . Itu hal yang sangat menyebalkan sekali semenjak si Starla balig . Makanya Luna menjulukinya Starla Sagitarea is miss Blabbermouth .
“ Ma, mamaaaa!!!” panggil Luna .
“ Mama didapur Luna!!” jawab mama . Luna berjalan kearah dapur dan menemui mama sedang berkutat dengan mixer ditemani mbak Dijah pembantu mereka . “ Kamu kenapa lagi ?” tanya mama melihat anak sulungnya beringsut mendekati dengan wajah manyun dan lesu memelas .
“ Argg.. stres ma, Luna butuh makanan sekarang “ jawab Luna . Mamanya tahu benar gadis manjanya ini kalau stress satu-satunya jalan mengobati adalah makan . Dan nanti kalau berat badannya naik karena over makannya dia sendiri yang repot.
“ Di kulkas masih ada brownies yang mama buat semalam “ Luna tersenyum lemah dan berjalan menuju kulkas dan mengeluarkan semangkuk brownies buatan mamanya .
“ Hari ini buat kue apalagi ma ?”.
Cheese cake, kesukaan kamu biar kamu nggak stress terus “.
“ Gimana nggak stres ma, kerjaan dikejar deadline untuk bulan depan, belum lagi tugas dikejar buat UTS haduhh..haduhh ma, bisa nambah 7 kilo kalo Luna stress kayak begini “ jawab Luna sambil melahap potongan kedua browniesnya . “ Malah si miss blabbermouth itu ngeluarin jurus sok dewasanya lagi, males banget sih huhhh.. lo tuh ya kak .. lo tuh ya kak , basi “.
“ Ngomongin gue !!” Starla muncul dan langsung mengambil brownies dan memakannya .
“ Ikhh.. cewek blabbermouth kayak lo nggak boleh makan brownies yang sweet“.
“ Jijayy banget sih lihat lo kak, nggak usah norak gitu deh dasar aneh “.
“ Biarin”.
“ Hehh.. udah tua aja belagu lu “.
“ Lo yang tua” mama sama bik Dijah saling pandang dan geleng-geleng kepala .
“ Cckk..cckk.. gue kasihan sama lo kak, emang lo nggak sadar udah ada uban di rambut lo ?”.
“ Hahh.. masa sih ?” Luna langsung berlari kearah cermin dekat sebelah pintu kamar mandi di dapur dan mengecek sementara Starla cekikikan . Tahu dia dipermainkan Luna mengambil kemoceng disebelah cermin dan melemparnya kearah Starla . Starla mengelak dan kemoceng malah mengenai papanya yang muncul dibelakang Starla .
“ Oppss!! Starla dan Luna sama-sama berkata namun dengan ekspresi berbeda . Luna takut dan Starla nyengir .
“ Ya ampun kak, tega banget sih lo masa papa dilempar kemoceng “.
“ Ada apalagi sih ini ?” tanya papa sambil mengambil kemoceng dan meletakkannya kembali di penggantungnya . Luna menggelayut manja pada lengan papanya yang berbadan tegap itu .
“ Maaf ya pa, Luna nggak sengaja “ ucap Luna . “ Itu tuh miss balbbermouth bilangin Luna udah ubanan “ Starla mengenyek dari tempatnya .
“Itu tuh miss balbbermouth bilangin Luna udah ubanan .. wueeekkk “ tiru Starla berhasil meniru gaya manja Luna . “ Dasar manja, childish, tukang ngadu “.
“ Sirik aja lo, makanya lo bergaul dengan orang seumur lo donk biar bisa bersikap sesuai umur jangan sok dewasa “.
“ Halahh.. lo aja yang udah bergaul sama seumur lo masih childish gitu “.
“ Gw mah beda, inikan sifat gw dari dulu “.
“ Makanya dirubah donk, udah berumur juga “.
“ Yee… berumur pale lo, gini-gini juga masih imutan gw dari lo “ Starla mengerucutkan bibir. Itu memang benar, kalau tersenyum dan berbicara Luna lebih terlihat imut daripada Starla . Meskipun bentuk wajah Starla kecil namun aura wajahnya tegas dan dewasa .
“ Udah-udah, beranten melulu kalo udah ketemu “ kata mama .
“ Mbak Luna sama mbak Starla semenjak udah gede jadi sering berantem padahal waktu kecil akrab “ bik Dijah ikutan nimbrung .
“ Dia sih bik berubah jadi sok dewasa bikin ilfeel “ jawab Luna .
“ DUUUARRR!!!” dua anak lelaki mengejutkan Starla dari belakangnya . Mereka sama ( ya iyalah kan kembar ) ,adik kembar Luna dan Starla . Namanya Orion dan Leo Putra Gunawan . Adik bungsu Starla dan Luna . Lucunya nama-nama mereka ada hubungannya dengan angkasa dan astrology.
“ Rion, Leo !!” sentak Starla kesal dikagetin. Kedua adik kembar mereka hanya nyengir kuda , anak kembar berumur 11 tahun dan duduk di bangku kelas lima SD itu memang suka heboh dan bikin seru .
“ Pa, katanya mau nonton bola di lapangan komplek “kata Orion yang memakai kaos bola MU .
“ Ikhh.. Mr Funny, Mr Funny kenapa nggak bilang kakak, biasanya kakak diajak ?” tanya Luna pada dua adiknya . Luna, papa, Orion dan Leo memang menyukai olahraga sepak bola dan sering menonton bersama baik di televisi . Tapi papa jarang mengajak ke stadiun karena takut ada rusuh bahaya buat anak-anak kata papa .
“ Abis kakak dikamar terus sih “ jawab leo setelah mengambil brownies dari piring.
“ Pa, Luna ikut deh ke lapangan bola bareng-bareng si Mr Funny kuadrat “.
“ Luna !!” mama memandang mengingatkan namun Luna nggak mengerti .
“ Ehh.. si kakak bengong aje lo, maksud mama itu tugas lo kan belum kelar mendingan lo kerjain aja tugas lo dari pada nonton bola dilapangan kompleks mumpung weekend beginikan banyak waktu “ kata Starla mulai menggurui .
“ Yahhh!!” Luna, Orion dan Leo sama-sama kecewa .
“ Kerjain tugas dulu sana Luna, nanti mama kasih kamu jatah cheese cake yang banyak “ rayu mama. Starla memandang heran . Ini orang udah dewasa kayak anak-anak aja dirayu plus dibujuk pake imbalan begitu . Namun diliriknya sang kakak, Luna berfikir lalu tersenyum .
“ Ok deh mama, beneran ya, pokoknya Luna mau potongan gede”.
“ Iya”.
“ Yuk kita pergi , kak Luna nggak bisa ikut tuh “ ajak papa.
“ Kak Luna ntar Leo mintain tanda tangan mas Rico si striker buat kak Luna “ katanya .
“ Hahaha… mending kalo Rico sekeren Ricardo Izecson dos santos alias Kaka, nggak usah adikku sayang “ kata Luna mencubit pipi Leo .
“ Ya udah kita pergi ya dahhhh!!!” Orion dan Leo langsung pergi berlari keluar dan papa menyusul . Berbeda dengan Starla, Orion dan Leo justru bersikap sangat manis dan lucu sama Luna dan sama sekali nggak keberatan dengan Luna yang kekanak-kanakan(mereka juga nggak terlalu mengerti sebenarnya ) yang penting Luna asyik sama mereka . Sering nemenin main PS, main game dikomputer dan main bola di taman samping rumah mereka . Makanya ia menyebut mereka Mr Funny, Mr Funny karena mereka lucu dan menyenangkan . Sedang Luna sendiri mendapat julukan .
“ Oyyy miss childish, sono kerjain tugas!!” suruh Starla sekenanya sambil menghabiskan potongan terkahir browniesnya . Dan ternyata browniesnya sudah habis, raib dimakan Starla .
“ Aarrghhh… Starla, itukan brownies buat ngilangin stress gue “ pekiknya dan Starla langsung ngacir .

0 comments: