Pitching waktu itu berhasil dimenangkan oleh Dunan avdertising . Berkat ide Luna juga karena dia berinisiatif bagus untuk iklan minuman penghilang dehidrasi itu.
“ Minuman penambah elektrolit dan penghilang dehidrasi, gimana kalau kita buat semua orang yang memiliki beragam pekerjaan yang bisa ngebut dehidrasi yang jadi objek iklannya “.
“ Banyak donk modelnya “ kata Langit saat mereka mendiskusikannya . Luna sudah duduk didepan meja kerja Langit diruangan mereka.
“ Nggak musti juga Lang, kita buat perwakilan aja, kayak kontraktor bangunan, trus pelari, atlet bulu tangkis juga bisa , pokoknya yang bisa memberi imej bahwa yang meminum minuman ini bukan sembarangan orang . Masyarakatkan suka meniru tuh, contohnya hari ini lihat Pasya ungu pake syal merah besok pada beli syal merah semuanya . Jadi kalau kita buat iklan misalahnya Taufik hidayat yang jadi modelnya pasti bisa menarik minat. Siapa sih yang nggak ngegandrungin Taufik Hidayat, nenek-nenek aja senang sama dia “ Langit manggut-manggut .
“ Benar juga ya , gue setuju sama ide lo Lun “. Karena ide Luna itulah jadi mereka akan menangani thender iklan itu dalam waktu dekat ini . Dan kini kedekatan diantara Luna dan Langitpun semakin intens . Dikantor pastinya lebih intens lagi, mereka sering diskusi banyak hal di ruangan kadang meminta si Nita memesan makanan dari luar jadi mereka makan di ruang kantor mereka aja . Dan siang itu Luna sibuk sekali untuk menyiapkan materi untuk meeting, belakangan banyak thender bagus yang ditawarkan dan mereka jadi dapat banyak tawaran karena kinerja semakin baik dengan tim yang solid pastinya . Si Langit nggak kelihatan, katanya tadi keluar sebentar buktinya setengah jam nggak balik-balik juga .
JEEGGREEEGG,,
“ Lo kemana aja sihh Lang ?” Tanya Luna ketika pintu terbuka ternyata bukan Langit yang muncul melainkan kak Dimas.
“ Hei.. Langit nggak ada ya ?”.
“ Ohh.. kak Dimas, nggak ada kak “.
“ Ya udah, nanti kalau dia datang bilangin aku cari ya “.
“ Ok kak “ entah kenapa meskipun perasaan Luna sedikit berkurang pada kak Dimas semenjak tahu kedekatannya dengan Puri namun ia kadang masih suka gelagapan . Pintu terbuka kedua kali dan kali ini beneran Langit yang muncul dengan sebuah kantong putih .
“ Haii.. maaf lama, tadi gue keluar beli makan siang tapi ngantri banget mana macet lagi nih gue beliin makanan jepang “.
“ Baik banget sih lo”.
“ Gue mah emang baik, lo aja nggak mau kenal gue dari dulu “.
“ Haha.. males gue, ntar dikirain gue naksir lo lagi kayak cewek-cewek lain “.
“ Haha.. ada-ada aja lo “ Langit menggeser kursi didepan Luna dan duduk berhadapan sementara Luna menyingkirkan laptop dan barang-barangnya dari tengah meja . “ Nih sekalian gue beliin ocha, biar lengkap”.
“ Bagus deh, males juga lihat si Nita buatin teh buat gue dengan muka manyun “.
“ Hahah.. dia cemburu sih gue lebih perhatian sama lo ketimbang dia “ mereka sama-sama tertawa. “ Gue lagi pusing nih, si Devi ulang tahun “.
“ Mmh.. Devi mantan lo itu?”.
“ Iya”.
“ Trus kenapa lo bingung, udah mantan ini “.
“ Tapi dia udah kayak adik gue sendiri “.
“ Gitu, trus?”.
“ Gue nggak tahu mau ngasih dia apaan ?”.
“ Kasih dia sesuatu yang dia suka donk “.
“ Justru itu gue nggak tahu “ jawab Langit sambil menikmati makan siangnya .
“ Hmm.. lo perhatian banget ya padahal sama mantan , apa Cuma sama Devi aja nih?” goda Luna.
“ Sama Devi aja, karena sebenarnya gue Cuma nganggep dia kayak adik gue “.
“ Nanti jatuh cinta beneran lagi “.
“ Let it flow aja , kalo gue jatuh cinta sama dia ya jadian lagi “.
“ Emang dulu lo nggak pake acara jatuh cinta gitu sama dia ?” belum sempat dijawab pintu diketuk .
“ Masuk “ suruh Langit. Pintu terbuka dan muncul kak Dimas dan dia tertegun sesaat melihat Luna dan Langit sedang makan berdua dimeja Luna .
“ Owhh.. maaf nih ganggu “.
“ Nggak apa-apa kok kak, ada apa ?” Tanya Langit santai . Kak Dimas mendekat dan menunjukkan sebuah proposal pada Langit.
“ Ini proposal yang kita diskusikan udah jadi, udah aku periksa jadi tinggal kamu yang periksa kembali siapa tahu ada yang kurang “.
“ Ok, makasih ya kak jadi ngerepotin pakai nganterin kesini segala “.
“ Cuma ngelewatin dua ruangan aja “ jawabnya . “ Ya udah aku keluar dulu ya “ Langit mengangguk dan sebelum keluar Luna sempat melihat kak Dimas sempat melirik kearah Luna.
“ Ehh Lun, pulang ntar lo ngampus ?”.
“ Nggak, hari ini nggak ada kelas, kenapa ?”.
“ Temenin gue cari kado ya “.
“ Buat Devi ?”.
“ Iya”.
“ Mmhh.. ok deh “.
Sepanjang jalan menuju mall Luna banyak bertanya tentang Devi, bagaimana karakternya, warna kesukaannya, binatang kesukaannya . Bukan maksud apa-apa biar dia bisa membantu mencarikan kado yang pas dan Langit nggak salah kasih ke Devi . Mereka keliling-keliling mall, mampir ke toko boneka, butik, toko aksesoris, namun belum nemuin yang pas.
“ Bagusnya kasih apaan nih ?”.
“ Apa ya ?” Luna balik bertanya dan saat itu mereka melewati toko perhiasan dan terpandang olehnya kalung perak cantik berbandul kupu-kupu . Tadi Langit bilang kalau Devi senang dengan kupu-kupu dan punya banyak koleksi kupu-kupu yang sudah diawetkan.
“Lun, apaan donk ?“.
“ Ini aja Lang” Luna mengetuk pelan kearah kaca etalase dimana kalung itu berada . Langit mendekat dan melihatnya juga .
“ Bagus “.
“ Tuh, itu aja, kan Devi senang kupu-kupu “.
“ Iya deh, yuk masuk !!”. Langit meminta pada penjaga toko itu untuk mengeluarkan kalung itu dan bertanya harganya berapa sementara Luna melihat-lihat cincin dan beberapa kalung yang bagus disana . “ Ada yang bagus lagi ?”.
“ Hah!!!”.
“ Masih ada yang bagus lagi nggak ?”.
“ Yang bagus mah banyak, semuanya bagus “.
“ Yang lo suka ?” Luna meneliti dan terpandang olehnya sebuah kalung dengan bandul bulan sabit yang imut. Langit juga kebetulan memandang kearah kalung itu. “ Itu ada lo disana ?”.
“ Apa?”.
“ Tuh, lo dijadiin bandul “ dia menunjuk kalung yang dilihat Luna .
“ Ada-ada aja lo “.
“ Ini mas “.
“ Oh iya, makasih mbak dan tolong yang itu sekalian dibungkus mbak saya juga mau yang itu “ Langit menunjuk kalung tadi . Luna memandangnya heran .
“ Ada yang ulang tahun selain Devi ?”.
“ Nggak, itu buat lo “.
“ Ehh.. nggak usah Lang”.
“ Nggak apa-apa , dibungkus ya mbak “ Langit memberikan kembali kartu kreditnya.
“ Ya ampun Lang, ngga perlu repot-repot lagi “ ucap Luna . “ Lo jangan royal ngebuang-buang duit lo kayak begitu “.
“ Siapa yang royal, gue emang senang kok beliin teman-teman sesuatu “.
“ Hah.. kebanyakan duit lo, deposit aja , buat apa kek “.
“ Males ahh..mending gue berbagi sama orang terdekat gue , guekan playboy yang murah hati “.
“ Hahah.. pantas aja cewek-cewek itu cinta sama lo, sering dibeliin barang-barang sih “.
“ Nggak sih, gue royal sama orang-orang yang bener-bener dekat aja “.
“ Emangnya kita benar-benar dekat ?”.
“ Ini mas “.
“ Makasih ya mbak , yuk Lun “ ajak Langit . “ Nih buat lo, disimpan baik-baik ya pemberian orang “.
“ Mm,, makasih ya, gue jadi nggak enak “.
“ Udah biasa aja lagi “.
Dan kemurahan hati Langit ternyata nggak Cuma sampai disitu saja, beberapa kali dia menemani Langit jalan maka dia pasti pulang tidak dengan tangan kosong . Selalu saja ada yang dibelikan Langit untuknya . Entah kenapa dia dan Langit jadi akrab sekali belakangan ini , hal yang sama sekali tidak pernah terpikirkan olehnya . Dan hari itu hari Sabtu, mereka pulang lebih cepat.
“ Ehh Lun, kesekolah yuk “.
“ Ngapain ?”.
“ Hari ini lulus-lulusan lo “.
“ Oh ya?”.
“ 26 Mei Lun “ Lunapun setuju dan mereka kesekolah dan melihat dari jauh anak-anak yang sedang sibuk coret-coret dan semprot-semprotan dengan pilox. Setahun lalu ia juga seperti mereka, setahun lalu rasanya terlalu cepat . Luna masih ingin memakai seragam itu dengan begitu ia tidak akan diprotes mama karena masih manja minta diantarin, masih childis ketimbang Starla yang dewasa . Seragam itu alasannya, anak SMU paling nggak masih anak sekolah jadi wajar saja masih ada sifat childishnya .
“ Lo kangen seragam itu?” Langit seakan bisa membaca pikirannya.
“ Iya, kangen banget “.
“ Ehh Lun, gue belum tanda tangan kemeja lo kan ?” Luna berbalik memandang Langit.
“ Masa sih ?”.
“ Iya”.
“ Gue nggak ingat, abis tuh baju penuh tanda tangan “.
“ Yahh.. padahal gue pengen tanda tangan “.
“ Udah lewat ini “.
“ Lo pasti nyesel deh nggak dapat tanda tangan gue, guekan beken, popular “.
“ Dasar playboy belagu “.
“ Hahaha.. ayo deh, kita kerumah lo ya , gue mau tanda tangan kemeja lo”.
“ Ya ampun udah nggak penting ini “.
“ Penting tahu, kalau nggak tanda tangan bisa-bisa nggak komplit karena gue tanda tanganin semua seragam anak SMU 9 “.
“ Ya ampun bawel banget sih lo, iya ..iya ntar gue bawain “.
“ Beneran ya, gue udah nggak sabaran melengkapi 500 tanda tangan di seragam seluruh anak 9 “ katanya antusias . Luna geleng-geleng kepala .
Tahunya besok paginya dia muncul dirumah jam tujuh pagi dihari minggu yang cerah, Luna baru saja cuci muka .
“ Kak, teman lo datang “.
“ Siapa ?”.
“ Langit, cakep banget kak, lo nemu dimana tuh?”.
“ Lo pikir dia apaan nemu dimana, nemu dimana “ Luna segera turun . Dan benar saja Langit sudah duduk di ruang tamu bersama papanya .
“ Nah itu Lunanya, silahkan ngobrol ya “.
“ Iya om “ Luna duduk disofa depan Langit .
“ Lo ngigo ya, ato ngelindur, ato tidur sambil jalan, inikan hari minggu ngapain bertamu jam segini Lang ?”.
“ Lo aja yang bilang ini kepagian, satu kompi keluarga lo udah pada bangun tuh “.
“ Lo mau apaan sih ?” Langit menunjukkan sebuah kotak diatas meja,kotak berwarna putih.
“ Buka deh “ Luna mengambilnya . Apaan nih batinnya wahh jangan-jangan nih cowok naksir gue lagi , parahh . Dan ketika ia membukanya ia kaget sekali melihat kemeja putih penuh tanda tangan dan pilox . Luna mengalihkan pandangannya kepada Langit .
“ Nihh!!” Langit menyodorkan spidol . “ Tanda tangan di belakang kerah gue, itu yang tersisa di kemeja ini “ Luna terkesiap sejenak .
“ Lo kebanyakan nonton film nih”.
“ Maksud lo ?”.
“ Kayak BCL yang nyisain kerah bajunya buat ditanda tangani Ben Joshua di Cinta pertama “ namun Langit cuek saja .
“ Lo tuh yang kebanyakan nonton film, kan gue udah bilang Cuma itu yang tersisa bukan itu yang gue sisain “.
Bener juga batin Luna . Namun ia melebarkan kerah kemeja dan menandatangani kemeja Langit.
“ Udah nih “.
“ Kemeja lo ?”.
“ Oh iya, bentar ya “Luna kembali naik keatas dan Starla turun , ia menyelinap ke ruang tamu .
“ Hai kak, teman kak Luna ya?”tanyanya sok akrab dan duduk di tempat Luna .
“ Iya, kamu adiknya “.
“ Iya, teman kampus atau..”.
“ Teman SMU dan teman kantor “.
“ Ohh.. aku Starla “.
“ Aku Langit “ mereka berjabat tangan . Gila nih cowok cakep bener, kok kak Luna nggak ngasih tahu dia punya teman kantor cakep begini huhh.. dasar tuh kakak batinnya . Luna muncul dan heran melihat Starla .
“ Lo ngapain La ?” Tanya Luna bingung .
“ Beramah tamah “ setelah itu Starla beranjak . Dan Luna duduk kembali di kursinya .
“ Nih, tapi gue nggak punya kerah yang masih kosong “.
“ Tenang aja, selalu ada tempat buat gue dimanapun itu “ Langit mengambil kemeja Luna .
“ Luna !!”mamanya memanggil .
“ Bentar ya Lang”.
“ Ok “ Luna berjalan kearah ruang makan. Semua sedang sarapan pagi .
“ Ya ma “.
“ Si Langit dibuatin air donk, diajak sarapan aja sekalian “.
“ Ntar deh Luna Tanya dulu dia udah makan apa belum “.
“ Bawain ini, teh buat Langit, masa tamu nggak dibikinin air “.
“ Iya , sini “ Luna menerima secangkir teh dan membawanya kedepan . Kemejanya sudah terlipat rapi kembali . “ Nih Lang “.
“ Repot amat “.
“ Nyokap yang buatin “.
“ Makasih ya , oh ya nih gue punya sesuatu buat lo “ Langit merogoh sesuatu dari saku celananya . Sebuah gantungan kunci dengan ornament yang sangat dikenalnya .
“ Oh my god, Hogwarts !!” pekiknya pelan .
“ Iya, ini buat lo “.
“ Ya ampun lo baik banget sama gue “.
“ Gua emang baik dan murah hati he..he “.
“ Tapi kenapa sih, lo nggak naksir guekan ?”.
“ Ha.. ha..ha.. lo tuh mikirnya jauh banget sih , gue tuh emang senang ngasih-ngasih jadi jangan salah paham begitu donk “.
“ Abis, aneh ajakan, lo dan gue nggak pernah akrab di SMU trus baru akrab sekarang pas sekantor trus lo belakangan sering banget ngasih—ngasih gue barang, mulai dari sepatulah, kalung, teddy bear, scraf, syal,pasmina,bross,sekarang gantungan kunci “.
“ Anggap aja itu penebusan dosa gue “.
“ Emang lo pernah buat dosa ke gue ?”.
“ Nggak ke lo sih, tapi ke cewek-cewek yang udah gue pacarin tapi gue selingkuhin jadi sekarang karena lo cewek paling dekat dengan gue ya udah gue baikin lo aja “. Jawabnya santai.
“ That’s it kan ?”.
“ Iye nona Luna Indah Gunawan “. Luna nyengir lega .
0 comments:
Post a Comment